Wednesday 17 February 2016

Gemercik suara air sang kakek menyejukan hati




Jika kita berada di Kota Pasuruan mungkin yang terlihat sepanjang mata adalah sebuah pegunungan gunung yang gagah yaitu Gunung Welirang dan Arjuna. Namun di balik gagahnya gunung Welirang dan Arjuna ternyata masih tersimpan sebuah surga kecil yang memiliki keindahan yang mempesona. Surga itu adalah Air Terjun Kakek Bodo. Jika Mendegar Air Tejun Tretes Kakek Bodo yang terlintas adalah meceritakan sebuah kehidupan seorang Kakek yang hidup menyendiri. Namun kali ini saya tidak akan menceritakan tentang sejarahnya yah.. tapi keindahan kakek bodo..
Air terjun kakek bodo merupakan sebuah obyek wisata air tejun yang berada di kawasan Tretes Prigen Pasuruan. Udaranya yang sejuk dengan suhu berkisar antara 12°-18°C dengan jalan yang berliku dan menurun yang agak terjal memberikan pengalaman tersendiri bagi para penikmat alam yang berkunjung ke air terjun yang memiliki ketinggian 40 meter ini.  Untuk mencapai Air terjun Kakek Bodo para pengunjung dapat dicapai dengan melalui tiga pintu masuk. Yaitu Pintu satu berada di jalan yang melalui Candi Jawi, dua yang melewati Taman Safari II Prigen, dan tiga yang berada tepat di belakang Hotel Surya. Namun jalur yang paling enak untuk di lewati adalah jalur pintu satu. Kebetulan disaat libur natal dan tahun baru 2016 kemaren penulis berkesempatan menikmati gemercik Air Terjun Kakek Bodo yang menyejukan hati, dengan mengendari minibus saya bersama kawan-kawan saya mencoba untuk menghilangkan rasa penasaran saya akan keindahan air terjun yang melegenda ini. Soalnya sudah berkali-kali saya berkunjung ke daerah tapi tidak pernah masuk ke air terjun ini.
Perjalanan menuju kota Pasuruan dari Lamongan membutuhkan waktu lebih dari 4 jam. Lama perjalanan menuju ke air terjun membuat saya lelah dan akhirnya saya tertidur pulas hingga tak sadar kalo mobil yang sana tumpangi ini telah berada di kawasan wana wisata air terjun kakek bodo. Sontak saya pun bergegas turun dari mobil dan menuju ke loket untuk membeli tiket masuk. Hanya dengan menggeluarkan uang tak lebih dari Rp. 20,000 saya dapat menikmati keindahan air terjun kakek bodo sepuasnya. Namun sebelum  masuk ke dalam area air terjun mata saya tertuju pada sebuah papan nama besar yang bertulisan “Selamat Datang Di Wana Wisata Air Terjun Kakek Bodo“ dan akhirnya rasa alay saya pun keluar smartphone beserta tongsis telah berada di tangan sontak cekrak,,cekrik,, suara kamera dari smartphone mulai berbunyi pertanda kalo rasa alay saya sudah dimulai, namun tak berselang lama hujan pun turun sehingga membuat saya untuk berhenti narsis dan melanjutkan perjalanan menuju ke air terjunnya.
Perjalanan dari loket menuju Air Terjun Kakek Bodo membutuhkan waktu sekitar 20 menitan dengan trekking jalan yang menanjak dan turun namun jalan sudah halus tapi juga berbahaya karena jalan licin. Selangkah demi selangkah saya lewati sambil ku tatap panorama khas hutan asia yang lebat membuat saya menjadi terlena akan kesejukannya. Cuaca hujan yang lebat kala itu tak melunturkan semangat saya untuk terus melangkahkan kaki saya untuk menuju ke air terjun. Setelah berjalan melintasi vegetasi hutan dengan pohon-pohon yang tinggi saya pun melewati sebuah jembatan dari beton yang melewati sebuah kali kecil yang deras gemercik suara air berjatuhan telah terdengar dari telingga saya sehingga saya pun menjadi lebih bersemangat untuk berjalannya, namun lagi-lagi godaan pun silih berganti setelah hujan lebat pergi datanglah aroma lezat menhampiri saya hingga membuat saya menjadi kelaparan. Hingga akhirnya saya harus tertahlukan dengan aroma lezat itu. Usut punya usut ternyata aroma itu berasal dari jagung bakar dan pentol bakar yang dijual oleh para pedagang di sekitaran jalur trecking menuju ke air terjun. Pantesan saya kok merasa lapar setelah menhirup aromanya. 
Setelah itu saya pun bergegas menuju sebuah warung yang menjajakan jagung bakar dan segera untuk duduk lesehan sambil menunggu ibu pemilik warung yang melanyani pembeli lain. Setelah agak lama menunggu akhirnya ibu pemilik warung tersebut menghampiri saya dan bertanya “pesan apa mas? Ada mie, ada soto, ada nasi goring” ujar ibu pemilik warung kepada saya. Setelah itu saya pun memutuskan untuk memilih menu nasi goreng dengan minum teh hangat.beruntung saat itu ada jagung bakar hangat habis dibakar tanpa piker panjang pun langsung aja saya santap. Dingin-dingin makan jagung bakar yang hangat emang mantap sambil menunggu nasi goreng pesanan saya jadi. Nyam,,nyam,,nyam rasa manis dari jagung serta hangatnya jagung menjadi penghilang rasa lelah dan kedinginan akibat kehujanan selama perjalanan dari pintu masuk. Selang beberapa menit kemudian datanglah menu pesanan saya yaitu nasi goreng telor dengan teh hangat hemmm lezat..sendok demi sendok saya nikmati kelezatan nasi goreng hangat di suasana dingin akibat hujan yang lebat.
Setelah puas menikmati kelezatan nasi goreng serta kehangatan teh dan jagung bakar saya pun tak lupa menanyakan pembayaran semua makanan itu kepada ibu pemilik warung. “ berapa buk semua? Nasi goreng, teh hangat sama jagung bakarnya buk..” ibu pemilik warung pun menjawab semua Rp. 15,000,00 mas.. sambil tersenyum “ hah? Cuma Rp. 15,000 saja? Dalam pikiran saya berfikir begitu. Yauda lah untung-untungan lah dapat makan kenyang Cuma habis uang sebegitu. Setelah puas menikmati nasi goreng dan jagung bakar saya pun kembali melanjutkan perjalanan menuju air terjun yang jaraknya kira-kira sekitar 400 meteran lagi dari warung tersebut.
Namun tiba-tiba saya merasa habis keciprat air, dan saya pun bertanya kepada teman saya dari mana air ini datang, dan teman saya pun menjawab kalo air tadi itu merupakan gemercik air terjun yang jatuh dan terbawa angin hingga jatuh ke tangan saya. Wooww.. padahal jaraknya aja masih jauh kok sudah terasa ya kesejukan air terjunnya. Dengan semakin banyaknya gemercik air terjun yang merambah ketubuh saya membuat saya untuk lebih bersemangat lagi untuk berjalan. Selang beberapa lama setelah dari belokan saya pun dapat melihat secara jelas betapa eksotisnya air terjun kakek bodo. Sangking semangatnya saya pun berlari dan brakk,,, saya pun terjatuh dan membentur jalan yang sudah di beton rasa sakit saya rasakan di kaki dan siku-siku tangan namun rasa sakit saya langsung hilang karena gemercik air terjun sudah mulai terasa deras menyambut kedatangan saya.
Setelah itu saya segera menuju sebuah spot keren yang biasanya digunakan wisatawan untuk berselfie ria, tanpa dikomando perlahan-lahan smartphone dan tongsis saya pun keluar dan sudah bisa ditebak rasa alay pun keluar. Saya dan teman-teman saya pun sontak mengabadikan moment ini dengan kamera smartphone saya. Cekrak cekrik sana sini sudah tak bisa dibendung dengan berbagai gaya pose kami pun bergantian untuk berfoto dengan background air terjun. Setelah puas berpose dari atas saya pun memberanikan diri untuk turun kebawah dan mendekati air terjun tapi karena alasan keamanan dan waktu itu selesai hujan maka saya urungkan niatan saya untuk sekedar cuci muka langsung dari bawah air terjun namun saya alihkan cuci muka saya di sekitaran air terjun saja. Gemercik jatuhnya air yang deras memang saya rasakan sekarang ini. Dan tak heran jika dari jauh saja air yang jatuh bisa terasa hingga ke bagian depan sebelum ke loket. Namun setelah puas berselfie ria saya pun beristirahat diatas sebuah batu kali yang besar sambil menatap keindahan vegetasi hutan lebat yang hijau dengan kolaborasi kesejukan air terjun yang damai.
Namun waktu yang memisahkan kami dengan air terjun, pada saat itu waktu telah menunjukan pukul 15:00 menuntut saya untuk segera kembali ke tempat parkir di depan keburu gelap. Namun sebelum pulang saya sempatkan dulu lah untuk berpose dengan kedua teman saya dengan background air terjun di belakang. Setelah puas berpose saya pun memutuskan untuk kembali menuju tempat parkir dan kembali pulang.
Rasa syukur dan bangga saya rasakan selama menikmati keindahan air terju kakek bodo ini, selain memiliki sebuah air terjun yang jernih vegetasi pohon dan hutan sekitaran air terjun pun masih tertata rapi dan alami hingga kini. Sehingga menimbulkan hasrat bahwa suatu hari nanti anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan dan gemercik air terju kakek bodo yang menyejukan hati.

0 komentar:

Post a Comment

Selamat Datang Di Website Kami Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Website Kami.
Di Mohon Untuk Tidak Berbicara Kasar Saat Mengomentari Postingan Kami